Dampak Divestasi PT Vale Indonesia Tbk Terhadap Saham INCO

RedaksiBali.comPT Vale Indonesia Tbk (INCO), perusahaan tambang nikel, mengalami penurunan pada perdagangan sesi II Jumat (16/2/2024) setelah munculnya kabar tentang kesepakatan divestasi 14% saham perusahaan kepada Holding BUMN Pertambangan MIND ID. Penurunan saham INCO terjadi setelah munculnya kabar bahwa proses divestasi 14% saham perusahaan kepada Holding BUMN Pertambangan MIND ID telah mencapai kesepakatan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengungkapkan bahwa proses administratif menjadi tahap terakhir dalam kesepakatan ini. “Sudah ada kesepakatan, sesuai dengan proporsi saham yang akan dilepas,” ungkap Arifin. “Kami berharap dalam beberapa hari ini, tinggal masalah administrasi saja,” tambahnya. Arifin menegaskan bahwa begitu proses administrasi selesai, maka divestasi akan segera dieksekusi.

Terkait harga saham yang akan disepakati, Arifin menjelaskan bahwa harga tersebut akan berada di level terendah saat ini. “Di bawah itu, kemungkinan harga akan tetap di level tersebut,” katanya. Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya juga menyampaikan bahwa negosiasi harga divestasi 14% saham PT Vale Indonesia Tbk kepada Holding Industri Pertambangan MIND ID masih berlangsung. “Kita masih dalam tahap negosiasi. Kami berupaya untuk mendapatkan harga yang seoptimal mungkin,” ujarnya.

Divestasi Vale ini merupakan salah satu syarat untuk perpanjangan Kontrak Karya (KK) PT Vale Indonesia yang akan berakhir pada Desember 2025 menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Saat ini, MIND ID memiliki 20% saham INCO, sedangkan sekitar 21,18% sisanya diperdagangkan di pasar saham Indonesia. Dengan penambahan saham sebesar 14%, MIND ID akan memiliki 34% saham INCO. Pemegang mayoritas saham Vale adalah Vale Canada Limited (VCL) dengan 43,79% saham, diikuti oleh Sumitomo Metal Mining Co. Ltd (SMM) dengan 15,03%.

 

Tag: , ,