RedaksiBali.com – Retno Marsudi di Debat Terbuka PBB: Indonesia Konsisten Dukung Palestina, Pertanyakan Tindakan Israel. Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, mengambil bagian dalam Debat Terbuka Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York City pada Selasa sore waktu setempat atau Rabu pagi waktu Jakarta. Retno menegaskan bahwa ini adalah Debat Terbuka ketiga mengenai Gaza dalam tiga bulan terakhir, dan Indonesia turut serta dalam semua pertemuan tersebut sebagai wujud konsistensi komitmen negara untuk mendukung perjuangan Palestina.
“Dalam pernyataan saya di DK PBB, saya mengingatkan bahwa DK PBB memiliki mandat untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional, bukan untuk mentoleransi perang apalagi genosida,” tambahnya.
Retno menanggapi pernyataan terbaru Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang secara terbuka menyatakan tidak akan mengizinkan Negara Palestina untuk berdiri. Menurutnya, pernyataan ini sangat berbahaya dan tidak dapat diterima karena mengkonfirmasi tujuan Israel, yaitu menghilangkan Palestina dari peta dunia.
“Apakah DK PBB akan terus tinggal diam menghadapi maksud Israel tersebut?” tanyanya.
Dalam penekanannya, Retno juga mengingatkan bahwa Piagam PBB mengatur bahwa resolusi DK PBB bersifat mengikat dan harus dilaksanakan. Ia bertanya seberapa banyak resolusi mengenai Palestina yang telah diadopsi dan berapa banyak yang telah dilaksanakan, serta mencatat bahwa banyak resolusi dilanggar tanpa ada sanksi kepada para pelanggar.
“Dalam pernyataan saya, saya juga menyampaikan pertanyaan kritis tentang kemana Palestina dapat mengadu jika DK PBB selama berpuluh-puluh tahun gagal menjalankan resolusi yang dibuatnya sendiri, sementara Israel membunuh rakyat Palestina tanpa dihukum? Saya mendesak anggota DK untuk segera menghentikan ketakutan yang setiap hari dihadapi oleh warga Palestina di Gaza dan juga di Tepi Barat,” tegasnya.
Artikel ini mencerminkan keberanian dan ketegasan Retno Marsudi dalam menyuarakan dukungan Indonesia terhadap Palestina serta mempertanyakan tindakan Israel di forum internasional.